Senin, 08 April 2013

Blok Mahakam

Hai teman-teman, saya akan share tentang Blok . Artikel ini saya kutip dari twitter @inilahmedia. Selamat membaca.. :)

Pertarungan di Mahakam. Apa itu Blok ? Blok Mahakam merupakan salah satu ladang gas terbesar di Indonesia dengan rata2 produksi sekitar 2.200 juta kaki kubik/hari. Cadangan Blok ini sekitar 27 triliun cubic feet (tcf). Sejak 1970 hingga 2011, sekitar 50% (13,5 tcf) cadangan telah dieksploitasi, dengan pendapatan kotor sekitar US$ 100 miliar. Cadangan yang tersisa saat ini sekitar 12,5 tcf, Dengan demikian, Blok Mahakam berpotensi miliki pendapatan kotor US$ 187 miliar (12,5 x 1012 x 1000 Btu x $15/106 Btu).

Kontrak Kerja Sama (KKS) Blok Mahakam ditandantangai beberapa pekan setelah Soeharto diangkat sbg Presiden RI. (KKS) Blok Mahakam ditandatangani oleh pemerintah dengan Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation (Jepang) pada 31 Maret 1967. Kontrak berlaku selama 30 tahun hingga 31 Maret 1997. Jelang lengser, Soeharto memperpanjang KKS tersebut selama 20 tahun. Dengan demikian, KKS Blok akan berakhir tgl 31/03/2017, atau setelah 50th dikuasai asing.

Besarnya cadangan tersisa, membuat pihak asing kembali mengajukan perpanjangan kontrak. Selain permintaan dari ManajemenTotal, PM Prancis Francois Fillon pun telah meminta perpanjangan KKS Blok . Dalam kunjungannya ke Jakarta, Juli 2011, PM Prancis Francois Fillon kembali mengajukan perpanjangan SKK Blok . Pun dlm kunjungan Menteri ESDM Jero Wacik ke Perancis 23 Juli 2012, Perancis kembali meminta perpanjangan SKK.

Melalui Menteri Perdagangan Luar Negeri, Nicole Bricq, Perancis ajukan permintaan perpanjangan SKK tersebut pada Jero Wacik. Hal yg sama diajukan CEO Inpex Toshiaki Kitamura saat bertemu Pres.SBY dan WaPres Boediono tgl 14/09/2012. Padahal sesuai UU Migas No.22/2001, jika kontrak migas berakhir, pengelolaan seharusnya diserahkan kepada BUMN. Pertamina pun telah menyatakan keinginan dan kesanggupan mengelola blok Mahakam berkali2 sejak 2008 hingga sekarang. Namun, Kepala BP Migas R.Priyono,Wamen ESDM Prof. Rudi Rubiandini ,dan Menteri ESDM Jero Wacik, tampaknya memilih untuk mendukung Total dan Inpex Corp. tetap menjadi operator Blok .

Kondisi ini memicu Menteri BUMN mempertanyakan, "Mgp Menteri ESDM inginkan Blok diserahkan pada asing?" Dahlan Iskan berkali2 nyatakan Pertamina mampu kelola Blok . Shg tak ada alasan bg Menteri ESDM utk serahkan pd asing. Sebaliknya, Menteri ESDM Jero Wacik menyatakan mengelola Blok bukanlah perkara mudah. Alasan Jero Wacik, Blok membutuhkan modal besar dan teknologi tinggi. Jero Wacik : “Jangan sampai setelah diserahkan ke Pertamina produksinya terus turun”. Sementara,kpd menteri BUMN,Pertamina nyatakan sanggup bahkan berjanji beri keuntungan sbsr Rp171 T bila diserahkan sepenuhnya.
 
Bagaimana sebenarnya kapasitas yang mampu dihasilkan oleh Blok ? Menurut Kristanto Hartadi, Kepala Hubungan Media Total E&P,mustahil Blok menghasilkan Rp 100 triliun. Apakah ini lalu menyurutkan langkah Dahlan Iskan utk mengupayakan agar Pertamina mengelola ? Tentu Tidak! Dahlan lalu mencontohkan Blok Offsore North West Java (ONWJ),yg sebelum diserahkan ke Pertamina hny berproduksi 10rb barel/hari. Tapi fakta berbicara lain, ONWJ, kini berprodusi 40 ribu barel per hari.

Apakah kepercayaan DI kepada Pertamina berdiri sendiri? Tentu tidak! Selain DI, ada beberapa nama yg mendukung Pertamina. Mantan Wapres Jusuf Kalla adlh salah satu orang yg yakin Pertamina mampu mengelola ladang itu sendirian. IRESS (Indonesian Resources Studies) bahkan telah surati untuk selidiki 3 pejabat di ESDM. Mereka (Jero Wacik,Wamen ESDM Susilo W,dan Ka SSK Migas Rudi R),tlh bohong dgn katakan Pertamina tak mampu kelola Blok .

Marwan Batubara. “Tidak ada alasan bilang Pertamina tidak mampu. Sekarang kan banyak service company.." (Marwan, IRESS.) Lebih lanjut, Marwan mengatakan keheranannya akan kengototan Jero Wacik utk pertahankan Total dan Inpex di Blok . No free lunch. Tak ada makan siang gratis. Begitu jugakah yang terjadi pada Jero Wacik dan Blok ? Apapun, yg jelas,menurut Marwan Batubara, “Kalau akhirnya Blok diperpanjang, makin memperkuat adanya politik rente di dalamnya". Dgn kata lain,"..Ada uang minyak msk kantong parpol!”(Marwan Batubara,Dir. Eksekutif Indonesian Resources Studies - IRESS).

Demikian sedikit ulasan tentang Blok , semoga bermanfaat.. :)

NB : Jangan lupa follow twitter saya yaah @nisha_ir ^_^/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar